PSI. PENDIDIKAN - BAB 14 : MENGELOLA KELAS
PENGELOLAAN KELAS
MENGAPA
KELAS PERLU DIKELOLA SECARA EFEKTIF?
Manajemen
kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid (Charles
dkk, 2002). Para pakar dalam bidang manajemen kelas melaporkan bahwa ada
perubahan dalam pemikiran tentang cara terbaik untuk mengelola kelas. Pandangan lama menekankan pada
penciptaan dan pengaplikasian aturan untuk mengontrol tindak tanduk murid. Pandangan baru memfokuskan pada
kebutuhan murid untuk mengembangkan hubungan dan kesempatan untuk menata diri
(Kennedy, dkk, 2001).
Kelas
Padat, Kompleks, dan Berpotensi Kacau
·
Kelas
adalah multidimensional. Kelas adalah setting untuk banyak
aktiviitas, baik ativitas akademik sampai aktivitas sosial. Guru harus mencatat
jadwal dan membuat murid menuruti dengan jadwal. Tugas harus diberikan,
dimonitor, dikoleksi, dan dievaluasi. Murid punya kebutuhan individual yang
lebih mungkin dipenuhi jika guru mau memerhatikannya.
· 1. Aktivitas
yang terjadi secara simultan.
· 2. Hal
–
hal terjadi secara cepat.
· 3. Kejadian
sering kali tidak bisa diprediksi
· 4. Hanya
ada sedikit privasi.
· 5. Kelas
punya sejarah
Memulai
dengan Benar
Beberapa strategi mengajar yang baik
untuk mengawali pengajaran menurut Emmer, Evertson, & Worsham adalah
1. Menciptakan
ekspektasi untuk perilaku dan membuang ketidakpastian
2. Pastikan
murid bahwa murid mengalami kesuksesan
3. Selalulah
siap dan hadir
4. Bersikaplah
tegas
Tujuan Manajemen Kelas
Manajemen
kelas yang efektif punya dua tujuan : membantu murid menghabiskan lebih banyak
waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan
pada tujuan, dan mencegah murid mengalami problem akademik dan emosional.
MENDESAIN LINGKUNGAN
FISIK KELAS
Prinsip Penataan Kelas
Berikut ini empat prinsip dasar yang dapat
dipakai untuk menata kelas menurut Everston, Emmer, & Worsham, 2003 :
1. Kurangi
kepadatan di tempat lalu – lalang
2. Pastikan
bahwa pengajar dapat dengan mudah melihat semua murid
3. Materi
pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses
4. Pastikan
semua murid dengan mudah melihat semua presentasi kelas
Gaya Penataan
Penataan
Kelas Standar
·
Gaya auditorium tradisional, semua murid
duduk menghadap guru. Penataan ini membatasi kontak murid tatap muka dan guru
bebas bergerak ke mana saja. Gaya auditorium sering kali dipakai ketika guru
mengajar atau seseorang memberi presentasi di kelas
·
Gaya tatap muka (face-to-face), murid
saling menghadap. Gangguan dari murid lain akan lebih besar pada susunan ini
ketimbangvpada susunan auditorial.
·
Gaya off-set, sejumlah murid (biasanya
tiga atau empat anak) duduk di bangku tetap tidak duduk berhadap langsung satu sama lain. Gangguan
dalam gaya ini lebih sedikit ketimbang gaya tatap muka dan dapat efektif untuk
kegiatan pembelajaran kooperatif.
·
Gaya seminar, sejumlah besar murid (
sepuluh atau lebih) duduk di susunan bentuk lingkaran, atau persegi, atau
bentuk. Ini terutama efektif ketika anda ingin agar murid berbicara satu sama
lain atau bercakap – cakap dengan anda.
·
Gaya klaster (cluster), sejumlah murid,
biasanya empat sampai delapan siswa, bekerja dalam kelompok kecil. Susunan ini
terutama efektif untuk aktivitas pembelajaran kolaboratif.
Personalisasi
Kelas
Menurut pakar
manajemen kelas Caril Weinstein dan Andrew Migano (1997), kelas sering kali
mirip dengan kamar hotel – nyaman tetapi tidak impersonal, tidak mengungkapkan
apa pun tentang orang menggunakan ruang itu. Anonimitas seperti itu biasanya
terjadi di kelas sekolah menengah, di mana enam atau tujuh kelas menggunkan
ruangan itu dalam satu hari.
Untuk
mempersonalisasikan kelas, pasang foto murid, karya seni, tugas, diagram
tanggal lahir murid (anak SD), dan ekspresi murid lain yang positif.
Teaching Strategies – Mendesain Kelas
Berikut
ini langkah – langkah mendesain kelas menurut Weinstein, dkk, 1997 :
1. Pertimbangkan
apa yang akan dilakukan murid
2. Buat
gambar rencana tata ruang
3. Libatkan
murid dalam perencanaan tata ruang kelas
4. Cobalah
rancangan dan bersikaplah fleksibel dalam mendesainnya
Sumber :
Santrock, J. W. 2004. Psikologi Pendidikan. Edisi
Kedua. Diterjemahkan oleh: Tri Wibowo BS. Jakarta. PRENADAMEDIA GROUP.
Gambar : Google Images
0 komentar:
Posting Komentar