PSI. PENDIDIKAN - BAB 12 : PERENCANAAN, INSTRUKSI DAN TEKNOLOGI
Perencanaan,
Instruksi, dan Teknologi
PERENCANAAN
Perencanaan
Instruksional adalah pengembangan atau penyusunan strategi sistematik dan
tertata untuk merencanaan pelajaran. Guru perlu menentukan seperti apa dan
bagaimana mereka akan mengajar. Walaupun beberappa momen instruksional yang
baik terkadang terjadi spontan, pelajaran masih harus tetap direncanakan dengan
cermat.
Kerangka
Waktu. Berikut salah satu contoh rencana dan tugas (Douglass &
Douglass, 1933)
Apa
yang Perlu Dilakukan : 1. Menentukan tujuan instruksional
2. Merencanakan kegiatan
3. Menentukan prioritas
Waktu
Melakukannya : 4. Membuat
estimasi waktu
5.
Membuat jadwal
6.
Fleksibel
Walaupun perencanaan adalah dimensi
utama dari pengajaran yang sukses, tetapi jangan terlalu banyak menyusun
rencana. Susunlah rencana yang fleksibel; seiring berlalunya waktu, sesuaikan
rencana dengan perubahan lingkungan atau situasi.
PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PELAJARAN
TEACHER-CENTERED
Perencanaan Pelajaran Teacher-Centered
Instruksi dan perencanaan
teacher-centered adalah pada guru. Tiga alat umum di sekolah yang berguna dalam
perencanaan teacher-centered adalah
menciptakan sasaran behavioral (perilaku), menganalisis tugas, dan menyusun taksonomi
(klasifikasi) instruksional.
Menciptakan
Sasaran Behavioral. Sasaran Behavioral adalah pernyataan tentang perubahan
yang diharapkan oleh guru akan terjadi dalam kinerja murid. Mager (1962)
percaya bahwa sasaran behavioral harus mengandung tiga bagian : perilaku murid; kondisi di mana perilaku
terjadi; kriteria kinerja.
Menganalisis
Tugas. Analisis tugas difokuskan pada pemecahan suatu tugas kompleks
yang dipelajari murid menjadi komponen-komponen.
Menyusun
Taksonomi Instruksional. Taksonomi adalah sistem klasifikasi. Taksonomi
mengklasifikasikan sasaran pendidikan menjadi tiga domain: kognitif, afektif,
dan psikomotor.
Instruksi Langsung
Instruksi
langsung (direct instruction)
adalah pendekatan teacher-centered yang terstruktur yang dicirikan oleh arahan
dan kontrol guru, ekspektasi guru yang paling tinggi atas kemajuan murid,
maksimalisasi waktu yang dihabiskan oleh murid untuk tugas-tugas akademik, dan
usaha oleh guru untuk meminimalkan pengaruh negatif terhadap murid.
Pendukung teacher-centered percaya
bahwa pendekatan ini adalah cara terbaik
untuk mengajarkan keahlian dasar, yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan
yang terstruktur secara jelas.
PERENCANAAN DAN INSTRUKSI PELAJARAN
LEANER-CENTERED
Prinsip Learner-Centered
Instruksi dan perencanaan learner-centered adalah pada siswa,
bukan guru. Learner-Centered
Principle Work Group (1997) percaya bahwa riset psikologi yang relevan dengan
pendidikan telah memberikan banyak informasi, dan meningkatkan pemahaman kita
tentang aspek kognitif, emosional dan kontekstual dari pembelajaran. Kelompok
kerja ini menyatakan bahwa prinsip psikologi learner-centered telah didukung secara luas dan semakin banyak
diadopsi di banyak kelas. Prinsip learner-centered
yang dikembangkan oleh gugus tugas American Psychology Association (APA) dapat
diklasifikasikan berdasarkan empat faktor : kognitif dan metakognitif,
motivasional dan emosional, perkembangan dan sosial, dan perbedaan individual.
Faktor
Kognitif dan Metakognitif. Ada enam prinsip, yakni sifat pembelajaran,
tujuan proses pembelajaran, konstruksi pengetahuan, pemikiran strategis,
metakognisi, dan konteks pembelajaran.
Faktor
Motivasi dan Emosional. Motivasi dan emosi adalah aspek penting dari
pemelajaran, dideskripsikan dalam pengaruh motivasi dan emosi, motivasi
intrinsik untuk belajara, efek motivasi terhadap usaha.
Faktor
Sosial dan Developmental, mendasari dua prinsip learner-centered yaitu,
pengaruh perkembangan pada pembelajaran dan pengaruh sosial terhadap
pembelajaran.
Faktor
Perbedaan Individual. Tiga prinsip learner-centered adalah fokus
individual pada pembelajaran, diversitas, serta standar dan penilaian.
Beberapa Strategi Instruksional
Learner-Centered
Pembelajaran
Berbasis Problem, menekankan pada pemecahan problem kehidupan
nyata. Kurikulum berbasis problem akan memberi problem riil pada murid, yakni
problem yang muncul dalam kehidupan sehari-hari.
Pertanyaan
Esensial, merupakan pertanyaan yang merefleksikan inti dari kurikulum, hal
paling penting yang harus dieksplorasi dan dipelajari oleh murid.
Pembelajaran
Penemuan adalah pembelajaran di mana murid menyusun pemahaman sendiri.
TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
Dari waktu ke waktu teknologi selalu
berkembang, di mana teknologi dapat membantu proses pembelajaran baik pada
teacher-centered atau learner-centered. Seperti internet yang merupakan inti
dari komunikasi yang terhubung di seluruh dunia, menyediakan informasi yang tak
terhinngga yang dapat diakses semua orang.
Sumber :
Santrock, J. W. 2004. Psikologi Pendidikan. Edisi Kedua. Diterjemahkan oleh: Tri Wibowo BS. Jakarta. PRENADAMEDIA GROUP.
Gambar : Google Images
Gambar : Google Images
0 komentar:
Posting Komentar